featured-image

terus menjadi magnet bagi mancanegara, dengan pergeseran tren destinasi yang menarik perhatian. CEO dan Founder Investera Prisca Edwards menyampaikan, beberapa area di Bali kini semakin diminati oleh berbagai kelompok wisatawan asing yang ingin liburan atau membeli . Sanur, misalnya, menjadi pilihan utama bagi asal Australia.

“Investor Australia cenderung memilih Sanur karena daerah ini menawarkan harga yang lebih terjangkau, lokasi yang dekat dengan pantai, serta suasana yang tenang," ujar Priska dalam sebuah diskusi di Jakarta, kemarin. Menurut Prisca, Sanur memang dikenal dengan pantainya yang tenang dan fasilitas yang memadai, menjadikannya tempat ideal untuk santai atau sekedar liburan. Sementara itu, kawasan Uluwatu semakin diminati oleh investor asal Eropa, khususnya mereka yang sudah memasuki masa pensiun.



“Banyak wisatawan Eropa yang memutuskan untuk tinggal di Uluwatu saat pensiun. Selain keindahan alamnya, mereka juga tertarik dengan budaya Bali yang kental di kawasan ini," tambah Priska. Uluwatu yang terkenal dengan tebing-tebing curam dan pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan, menjadi lokasi ideal bagi mereka yang ingin menikmati masa pensiun dalam ketenangan.

Apalagi, mereka yang sudah berkali-kali ke Bali sejak lama, tentu memahami geografis Uluwatu. Di sisi lain, investor asal India semakin sering terlihat menikmati liburan di Bali. Meskipun, mereka belum masuk kategori investor atau pencari properti di Bali.

Priska menyebut, Canggu, yang dulunya lebih dikenal sebagai destinasi para peselancar, kini menjadi incaran pencari properti muda dari berbagai negara. “Sekarang, banyak pencari properti muda yang memilih untuk menghabiskan waktu di Canggu, bahkan hingga ke arah Tabanan," kata Priska. Canggu dengan gaya hidupnya yang dinamis dan beragam pilihan kafe serta restoran, menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan muda yang mencari pengalaman yang lebih modern namun tetap dekat dengan alam.

Perubahan tren ini menunjukkan bahwa Bali terus berevolusi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan investor properti global. Ini juga menjadikannya sebagai destinasi yang terus relevan di pasar internasional. Menurut Prisca, Bali masih menjadi para wisatawan mancanegara.

“Ditambah lagi, saat ini kawasan pariwisata Pulau Dewatatelah merambah ke bagian barat mengarah ke utara, termasukSeseh, Kedungu, Cemagi, dan Tabanan. Dengan demikian, potensi untuk terus berkembang sangat besar,” ungkap Prisca. Inilah faktor penjualan properti jenis vila diminati para investor di Bali.

Hal yang perlu dipahami bersama adalah, saat ini Bali sedangmengalami perubahan lanskap industri properti, dan tren Neo-Luxury telah menciptakan ceruk pasar baru di industri properti Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh, investera adalah agen penjualan yang kini menawarkan layanan manajemen properti. Investera telah membuktikan dengan menjual habis sebanyak 40 unit villa seharga Rp500 miliar terjual habis dalam satu hari.

(Z-10).

Back to Luxury Page